Terpujilahengkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amin. Yesus wafat di salib (Lukas 23:44-49). Roh Kudus turun atas para rasul (Kisah Para Rasul 2:1-13). 4. Maria diangkat ke surga (1 Korintus 15:23; Denzinger-SchĂśnmetzer 3903
Mariasang madonna mariakatolik:santa mariaortodoks:theotokosislam:siti maryamlahir8 septembernazaretwafatgetsemani, yerusalemtempat zairahbasilika santa maria maggiore maria (aram: ×ר××; yunani: ÎÎąĎΚιΟ; arab: Ů ŘąŮŮ ) adalah ibu dari yesus menurut alkitab perjanjian baru[1], dan ibu dari isa menurut al-qur'an[2]. maria merupakan tunangan yang kemudian menjadi istri dari santo yusuf
Dalam literature iman Kristiani, nama Maria tentu sudah tidak asing lagi. Nama ini sebenarnya mengacu lebih dari satu orang, karena sekitar 2000 tahun yang lalu, nama Maria termasuk nama yang popular digunakan untuk wanita Bani Israil. Bible sendiri juga telah menceritakan bahwa dalam satu masa dan satu tempat, terdapat lebih dari satu Maria. Akan tetapi, yang akan dibahas di sini tentunya bukanlah semua wanita yang bernama Maria pada zaman tersebut, karena diantara mereka ada yang hanya berperan sebagai âpemain figuranâ dalam Bible. Yang akan dibahas di sini tentunya adalah Maria yang memiliki kedudukan yang cukup penting dalam iman Kristiani, yaitu Bunda Maria, sesosok figure wanita yang telah melahirkan Isa al-Masih [Yesus]. Walaupun beliau termasuk tokoh penting dalam iman Kristiani, terutama dalam gereja Katholik Roma, ternyata nama beliau juga cukup dikenal dalam agama Yahudi [Judaisme] dan Islam. Tentunya dengan persepsi yang berbeda. Dalam pandangan umat Yahudi, umat yang menjadi pewaris Taurat Musa as dan Harun as, nama Maria dijadikan sebagai satu dari âtokoh antagonisâ. Mereka menyatakan bahwa beliau adalah seorang pezina sehingga melahirkan bayi haram [Isa al-Masih] dari hubungan dengan Yusuf si tukang kayu. Dalam pandangan umat Kristiani, khususnya aliran Katholik Roma, Maria menempati kedudukan yang tinggi. Dalam gereja Katholik Roma, Maria dijuluki Sang Perawan Suci dan Bunda Allah. Dalam pandangan sebagian besar umat Kristiani, Maria termasuk hamba Tuhan yang baik. Banyak yang percaya bahwa setelah wafat, jasad beliau diangkat ke surga. Walaupun dipandang sebagai hamba, Maria dan beberapa orang-orang suci Kristiani lainnya yang biasanya bergelar Santo atau Santa memiliki andil dalam peribadatan kepada Tuhan. Maksudnya, dalam pandangan Kristiani, khususnya Katholik Roma, sah-sah saja berdoa kepada Bunda Maria atau orang-orang suci lainnya karena mereka dianggap mereka orang yang dekat dengan Tuhan. Mereka berharap, Bunda Maria dapat menyampaikan doa tersebut kepada Tuhan. Dalam hal ini, Bunda Maria dan orang-orang suci lainnya dianggap sebagai perantara dalam berdoâa kepada Tuhan. Maryam dalam Islam Dalam perspektif Islam, Bunda Maria, yang lebih dikenal dengan nama Maryam binti Imran [Maryam puteri/anak perempuan dari Imran] merupakan satu dari empat wanita paling agung yang pernah hidup di dunia, di samping Asiyah isteri Firâaun, Khadijah isteri Nabi Muhammad sâaw, dan Fathimah binti Muhammad sâaw. Bahkan Maryam merupakan satu-satunya wanita yang namanya diabadikan dalam kitab suci al-Qurâan. Bahkan salah satu surahnya, ada yang dinamai dengan surah âMaryamâ[surah ke-19]. Namun berbeda dengan iman Kristiani, dalam akidah Islam, Maryam dan makhluk lainnya tanpa terkecuali tidak memiliki secuilpun bagian dari masalah ketuhanan dan peribadahan. Jadi beliau tidak dapat dijadikan perantara dalam beribadah dan berdoâa, dan tidak memiliki andil dalam masalah ketuhanan yang lain. Dalam masalah ibadah, umat Islam diperintahkan untuk langsung beribadah kepada Allah SWT tanpa perantara. Walaupun dalam Islam memang boleh untuk titip doâa alias meminta didoâakan oleh orang yang shalih, namun orang tersebut harus masih hidup dan di tempat itu juga. Jadi, jika orang shalih tersebut sudah wafat, kita tidak boleh meminta doâa darinya. Contohnya dalam kasus kekeringan yang menimpa kota Madinah pada masa Khalifah Umar ibn Khaththab r'a [salah satu shahabat Nabi Muhammad sâaw dan merupakan khalifah kedua umat Islam]. Beliau tidak lantas ziarah ke makam Nabi sâaw dan meminta doâanya, namun beliau meminta doâa dari Abbas ibn Abdul Muthalib r'a, paman Nabi sâaw yang masih hidup. Umat Islam dilarang meminta do'a kepada orang yang telah wafat Selain itu, juga tidak diperkenankan meminta doâa dari orang shalih yang masih hidup, tetapi orang tersebut berada di tempat lain dan dibatasi oleh suatu pembatas, sehingga tidak dapat saling berkomunikasi . Jadi kita tidak diperkenankan berkata,âYa Fulan, saya minta doâa darimuâŚâ padahal orang shalih tersebut tak tahu menahu tentang keinginan dari si peminta doâa alias dia tidak tahu kalau ada orang yang titip doâa kepadanya. Kesimpulannya, Islam menutup segala kemungkinan untuk umatnya melakukan ibadah kepada selain Allah. Dalam Islam, Allah-lah yang menjadi sentral peribadahan, tak ada yang berhak menerima peribadahan selain Allah saja. Maryam dalam Al-Qurâan Ada beberapa bagian dari sejarah Maryam râa yang diabadikan dalam kitab suci al-Qurâan. Beliau dalam masa hidupnya dipenuhi oleh kesucian dan ketaatan kepada Allah dan selalu dikelilingi oleh orang shalih. Setelah beliau dilahirkan, ibu beliau [Hannah] membawanya ke Baitul Maqdis dan menyerahkan pengawasan beliau kepada Nabi Zakariyya as. â⌠dan Allah menjadikan Zakariyya pemeliharanyaâŚâ [QS. Ali Imran 03 37]. Beliau juga mendapat berbagai rezeki dari Allah SWT. ââŚSetiap Zakariyya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariyya berkata, Hai Maryam dari mana kamu memperoleh makanan ini?â Maryam menjawab, Makanan itu dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.ââ [QS. Ali Imran 03 37]. Beliau juga mendapat keajaiban, yaitu dapat melahirkan tanpa campur tangan laki-laki. âBerkata Maryam,âYa Rabbku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun.â Allah berfirman dengan perantaraan Jibril,âDemikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya,âJadilahâ, lalu jadilah dia.ââ [QS. Ali Imran 03 47]. Allah juga membela beliau saat tuduhan zina dilemparkan kepada beliau lantaran memiliki anak tanpa suami. âMaka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata,âHai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.ââ [QS. Maryam 19 27]. Lalu Allah menunjukkan kuasa-Nya. âMaka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata,âBagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?â {29} Berkata Isa,âSesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab Injil dan Dia menjadikan aku seorang nabi. {30} dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku hidup, {31} dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. {32} Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.ââ{33} [QS. Maryam 19]. Itu merupakan mukjizat Isa ibn Maryam [Isa putera Maryam] yang pertama di alam dunia ini. Ini adalah sedikit ulasan mengenai Maryam binti Imran ra [Maria/Mary], sesosok wanita yang terkemuka di dunia dan di akhirat. âDan ingatlah ketika Malaikat Jibril berkata,âHai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia yang semasa dengan kamu. [42] Hai Maryam, taatlah kepada Rabbmu, sujud dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'.ââ [43] {QS. Maryam 19}. NB -SWT >> Subhanahu Wa Taâala [Maha Suci Dia dan Maha Tinggi]. -sâaw >> shalallahu alaihi wa salam [semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepadanya]. -as >> alaih salam [semoga Allah mencurahkan keselamatan kepadanya]. -râa >> radhiallahu anhu/a [semoga Allah meridhainya]. -Baitul Maqdis >> rumah yang disucikan. Nama lain dari Masjid al-Aqsha di al-Quds [Yerusalem] timur. -Dalam Islam, nama Isa dinisbatkan dengan nama Maryam [Isa ibn Maryam] karena sejatinya, beliau memang tidak memiliki ayah. Berbeda dengan umat Kristiani yang menisbatkan beliau dengan Yusuf si tukang kayu [Matius dan Lukas]. Kronologikehidupan Yesus Kristus dapat disusun berdasarkan catatan Alkitab Kristen, termasuk di dalamnya Alkitab Ibrani, surat-surat murid-murid-Nya, tradisi gereja, serta catatan para sejarawan pada abad-abad pertama Masehi. Yesus lahir di Bethlehem, dalam masa pemerintahan Kaisar Augustus.Saat itu, Maria telah bertunangan dengan Yusuf, seorang tukang kayu (; bandingkan ). Via Crucis Sukamoro di pinggiran Kota Palembang. Romo Titus Jatra Kelana Pr SALAH satu situs ziarah kristiani di Tanah Suci yang ramai dikunjungi oleh para peziarah yang datang dari berbagai belahan dunia adalah Via Dolorosa. Nama ini tentu tidak asing bagi umat kristiani, lebih-lebih bagi mereka yang pernah mengikuti perjalanan ziarah ke Yerusalem. Via Dolorosa merupakan nama sebuah jalan di Kota Tua Yerusalem, nama ini berasal dari bahasa Latin yang berarti jalan kesengsaraan atau jalan penderitaan. Menurut tradisi sejarah, jalan ini adalah jalan yang dilalui Yesus saat memanggul salib-Nya menuju ke puncak Kalvari. Yisca Harani, seorang pakar Kekristenan dan ziarah di Tanah Suci sebagaimana ditulis oleh Liberty Jemadu dalam mengatakan bahwa rute yang disebut Via Dolorosa itu sudah berubah berkali-kali. Tergantung pada pihak yang menguasai Yerusalem. Bagi orang kristiani, Via Dolorosa memiliki makna mendalam. Jalan yang diapit bangunan berdinding batu kapur inimenjadi saksi bisu perjalanan salib Yesus yang merupakan wujud nyata kasih Allah kepada manusia. Menapaki Via Dolorosa berarti melakukan perjalanan doa melalui jalan-jalan yang diyakini dilalui Yesus dari saat Ia diadili dan dihukum mati oleh Pontius Pilatus, memanggul salib-Nya, disalib, wafat dan dimakamkan. Yesus telah memilih dan menunjukkan jalan ketaatan-Nya kepada kehendak Bapa sampai wafat di kayu salib agar manusia yang berdosa memperoleh keselamatan. Saat ini, jika kita berkunjung ke tempat ini, kita akan menemukan 14 perhentian Jalan Salib mulai dari tempat Yesus menerima hukuman mati sampai ke Gereja Makam Kudus. Devosi Jalan Salib Merenungkan cinta Yesus Salah satu cara untuk merenungkan perjalanan sengsara dan wafat Yesus yang kita kenal saat ini adalah dengan mengadakan Devosi Jalan Salib. Devosi yang terdiri atas 14 titik perhentian ini mulai dikenal sejak abad ke-4 pada masa Kaisar Konstantinus. Ini menjadi salah satu tradisi rohani yang terus berkembang dan terpelihara hingga saat ini. Pada masa itu ada banyak peziarah datang ke Yerusalem untuk secara khusus berdoa dan merenungkan sengsara Yesus di jalan yang saat ini kita kenal dengan sebutan Via Dolorosa. Bahkan ada tradisi yang menyebutkan bahwa setelah Yesus wafat di salib, Bunda Maria juga mengunjungi jalan yang dilalui oleh Puteranya itu setiap hari. Ia akan memulai perjalanannya dari tempat Yesus menerima hukuman mati sampai ke Kalvari. Via Crucis tampil menawan saat ini. Romo Titus Jatra Kelana Pr Devosi Jalan Salib Tradisi Devosi Jalan Salib dan ziarah ke tempat-tempat suci kristiani semakin berkembang sejak sejumlah tempat suci di Yerusalem itu dipercayakan untuk dikelola oleh Ordo Fransiskan mulai tahun 1342. Sejak itu, Devosi Jalan Salib pun semakin berkembang sehingga kita bisa mengenal beberapa versi Jalan Salib, seperti yang diperkenalkan oleh Alvarest yang Terberkati 1420;Eustochia dan Emmerich 1465;Hingga yang paling kita kenal saat ini, yaitu St. Leonardus dari Porto Mauritio 1676-1751. Dalam sejarah Gereja, tercatat ada beberapa Paus yang memiliki perhatian khusus terhadap Devosi Jalan Salib. Mereka adalah Paus Innocentius XI 1686.Paus Innocentius XII 1694Paus Benediktus XIII 1726Paus Klemens XII 1731.Paus Benediktus XIV 1742. Mereka menganjurkan agar devosi ini dijalankan dengan setia karena menjadi cara yang paling mudah bagi kita untuk menghayati kisah sengsara dan pengurbanan Yesus sampai wafat-Nya di kayu salib. Via Crucis Sukamoro, tempat ziarah baru Salah satu alternatif tempat yang dapat dicatat dalam agenda perjalanan ziarah rohani adalah Via Crucis Sukamoro di Desa Sukamoro, Kec. Talang Kelapa, Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan. Tempat ziarah ini berada dekat Gua Maria Mater Misericordiae Bunda Belas Kasih. Kedua tempat ziarah ini berada di kompleks Panti Werdha Rumah Lansia Sumarah yang dikelola oleh Yayasan Sosial Pansos Bodronoyo YSPB dalam naungan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi PSE Keuskupan Agung Palembang. Lokasi ziarah ini berada sekitar 20 km dari pusat Kota Palembang, Ibukota Provinsi Sumatera Selatan. Via Crucis berasal dari bahasa Latin yang berarti Jalan Salib. Untuk mencapai tempat ziarah yang secara teritorial gerejawi berada di wilayah pelayanan Paroki St. Stefanus Palembang ini para peziarah bisa dengan mudah mencapai lokasi, baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Akses menuju lokasi Akses jalan yang dilalui relatif bagus. Dari Jalan Lintas Timur Sumatera yang menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi ada sejumlah pilihan rute yang dapat ditempuh untuk sampai lokasi ziarah ini. Para peziarah dari arah Lampung, Belitang, Kayu Agung, Baturaja, Prabumulih dan sekitarnya setelah exit tol Palembang atau Kramasan dapat melewati rute Musi II kemudian melewati Jalur Gandus. Sedangkan para peziarah dari arah Jambi, Betung, Pangkalan Balai dan sekitarnya dapat melalui Jalur Semuntul, ada rambu penunjuk arah yang menjadi penanda bagi para pelintas. Para peziarah yang datang melalui Bandara Internasional Sultan Mahmud Badarudin II dalam kondisi normalâ hanya membutukan waktu perjalanan sekitar 30 menit. Ketika memasuki gerbang kompleks ziarah ini, suasana sunyi dan tenang begitu terasa. Pelataran parkir yang luas dengan pepohonan rindang berdaun hijau yang tinggi menjulang menghasilkan udara yang segar dan suasana alam yang sejuk. Proses pembangunan Via Crucis dan bentuk akhirnya. Romo Titus Jatra Kelana Pr Dua rute Ada dua pilihan rute, langsung menuju Gua Maria Mater Misericordiae atau menuju Via Crucis. Kita menuju Via Crucis. Setelah berjalan tak jauh pelataran parkir, kita akan berjumpa dengan sosok Yesus yang sedang berdoa. Hal ini mengingatkan kita pada peristiwa yang terjadi setelah Perjamuan Terakhir Yesus bersama para murid-Nya, yaitu berdoa di Taman Getsemani. Dari tempat itu peziarah akan memasuki gerbang batu yang tampak berdiri kokoh dengan puluhan anak tangga bernuansa bangunan Romawi. Ada dua malaikat yang berdiri di bagian atas kiri dan kanan gerbang utama mengapit tulisan Via Crucis Sukamoro berwarna merah. Setelah memasuki gerbang utama peziarah akan memulai menapaki perhentian demi perhentian Jalan Salib yang telah didesain dan dikerjakan dengan baik oleh Gregorius Sutanto bersama tim Blendang-blendung Art Studio dari Yogyakarta. Romo Ignasius Sukari dari Komisi PSE Keuskupan Agung Palembang menuturkan bahwa tempat ziarah yang mulai dibangun sejak April 2021 ini merupakan pengembangan lanjutan dari Gua Maria Mater Misericordiae yang telah dibangun lebih dulu. Tampilan lokasi Pemberhentian Jalan Salin. Romo Titus Jatra Kelana Pr Latar belakang sejarah Gagasan pengembangan tempat ziarah Via Crucis ini lahir dari sejumlah pribadi. Di antaranya Alexander Kurniawan, Subandi dan Zein Rusli yang dikoordinir oleh Romo Bonifasius Djuana selaku Ketua Komisi PSE Keuskupan Agung Palembang. Lantai berbalut keramik hitam menjadi koridor utama dalam manapaki setiap perhentian. Jalan ini telah didesain sedemikian rupa sehingga tetap ramah bagi siapa saja, termasuk lansia dan penyandang disabilitas. Dinding batu pada setiap perhentian yang didesain menyerupai bangunan bergaya Romawi, membantu para peziarah untuk masuk dalam suasana permenungan saat Yesus mengalami peristiwa salib-Nya. Dalam keheningan para peziarah dapat menghadirkan kembali kisah Yesus menapaki Via Crucis. Di setiap bangunan perhentian juga ada penanda bahwa tempat ziarah ini dibangun melalui karya Tuhan yang hadir lewat dukungan dari banyak penderma. Setelah melalui proses perencanaan dan pengerjaan yang melibatkan banyak pihak, akhirnya tempat ziarah Via Crucis Sukamoro ini selesai. Diberkati dalam rangkaian Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Mgr. Aloysius Sudarso SCJ, Uskup Agung Emeritus Keuskupan Agung Palembang yang juga merayakan syukur atas ulang tahun kelahiran ke-76. Mgr. Yohanes Harun Yuwono, Uskup Agung Keuskupan Agung Palembang juga akan hadir dalam perayaan syukur ini. Tampilan depan Via Crucis saat ini dan saat masih dilakukan pembangunan. Romo Titus Jatra Kelana Pr Silakan datang Jangan lewatkan kesempatan, jangan ragu dan bimbang untuk membuat agenda ke Via Crucis Sukamoro ini. Selain berdoa dan berziarah di Via Crucis para peziarah juga dapat berdoa dan berziarah ke Gua Maria Mater Misericordiae. Dan setelahnya dapat juga berbagi kasih dengan para lansia di Panti Werdha Sumarah dan saudara-saudara yang sedang menjalani rehabilitasi narkoba di Lembaga NAPZA Griya Anak Sayang GAS Nazareth. Untuk peziarah yang datang dari luar kota dan butuh penginapan, tak usah cemas dan khawatir. Wismalat Podomoro yang juga bagian karya PSE Keuskupan Agung Palembang memiliki puluhan kamar dengan sumber air tanah yang segar, kompleks yang hijau dan sejuk dengan beragam pepohonan rindang serta suasana pedesaan yang tenang bisa menjadi salah satu pilihan tempat yang tepat untuk menginap. Ayo, jangan lewatkan kesempatan berziarah dan berdoa sambil berbagi kasih di pinggiran Kota Palembang. Pemberkatan hari Minggu tanggal 12 Desember 2021 dan syukur atas ulang tahun kelahiran Mgr. Aloysius Sudarso SCJ akan disiarkan langsung Minggu, 12 Desember 2021 pukul WIB. Silahkan ikuti dari kanal YouTube Komsos KaPal atau klik link di bawah ini . 170 191 94 129 315 389 172 99