MenurutTradisi Gereja Katolik, setelah wafatnya, Bunda Maria segera diangkat ke surga tubuh dan jiwanya, sehingga memang tidak ditemukan secara pasti di mana kuburannya, ataupun jenazahnya. Jika anda ingin mengetahui dasarnya mengapa Gereja Katolik mengajarkan Bunda Maria diangkat ke surga, silakan klik di sini.
- Sedikit yang diketahui mengenai riwayat hidup Maria dari Perjanjian Baru. Dia adalah kerabat dari Elizabet, istri dari imam Zakaria anggota golongan imam Abia. Elizabet sendiri seorang keturunan Harun Maria bertempat tinggal di Nazareth di Galilea, kemungkinan bersama dengan kedua orang tuanya, dan sementara itu telah dipertunangkan dengan Yusuf dari Keluarga Daud. Para Apologis Kristen kadang-kadang menduga bahwa Maria, sebagaimana Yusuf, juga adalah seorang keturunan Raja Daud. Selama masa pertunangan mereka – yakni tahap pertama dalam pernikahan Yahudi; selama masa tersebut, pasangan yang dipertunangkan tidak diperbolehkan sama sekali untuk berduaan saja di bawah satu atap, meskipun sudah sah disebut suami isteri – Malaikat Gabriel mewartakan kepadanya bahwa dia akan menjadi ibu dari Mesias yang dijanjikan itu dengan cara mengandungnya melalui Roh Kudus. Ketika Yusuf diberitahukan mengenai kehamilan Maria dalam sebuah mimpi oleh "seorang malaikat Tuhan", dia terkejut; namun malaikat itu berpesan agar Yusuf tidak gentar dan mengambil Maria sebagai isterinya. Yusuf mematuhinya dengan secara resmi melengkapi ritus pernikahan itu. Karena malaikat telah memberitahukan Maria bahwa Elizabet, yang sebelumnya mandul, kini secara ajaib telah mengandung, Maria lalu segera mengunjungi kerabatnya itu, yang tinggal bersama suaminya Zakaria di sebuah kota Yudea "di daerah perbukitan" kemungkinan di Yuttah, bersebelahan dengan Maon, sekitar 160 km dari Nazareth. Begitu Maria tiba dan menyalami Elizabet, Elizabet dengan segera menyatakan Maria sebagai "ibu dari Tuhannya", dan atas pernyataan itu Maria menyanyikan sebuah kidung ungkapan syukur yang umum dikenal sebagai Magnificat. Tiga bulan sesudahnya, tampaknya segera setelah kelahiran Yohanes Pembaptis, Maria pulang ke rumahnya. Ketika kehamilan Maria sendiri makin membesar, tiba sebuah dekret dari kaisar Romawi Augustus yang menitahkan agar Yusuf dan sanak keluarganya pergi ke Betlehem, sekitar 80 atau 90 mil kurang lebih 130 km dari Nazareth, untuk mengikuti sensus. Ketika mereka berada di Betlehem, Maria melahirkan putera sulungnya; namun karena tidak ada tempat bagi mereka di penginapan tempat bernaung yang disediakan bagi orang-orang asing[,

Terpujilahengkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amin. Yesus wafat di salib (Lukas 23:44-49). Roh Kudus turun atas para rasul (Kisah Para Rasul 2:1-13). 4. Maria diangkat ke surga (1 Korintus 15:23; Denzinger-SchĂśnmetzer 3903

Kisah Wafat Yesus Kristus, Foto Pixabay Wafat Yesus Kristus yang biasa dirayakan pada akhir Maret atau awal April merupakan peristiwa pengorbanan Yesus Kristus demi membebaskan umat manusia dari kebinasaan akibat Wafat Yesus KristusUsai perjamuan terakhir bersama para murid, Yesus diserahkan oleh murid-Nya sendiri, yakni Yudas Iskariot. Ia digiring ke hadapan Imam Besar Kayafas dengan tuduhan menghujat Allah. Seketika itu juga khalayak umum berteriak bahwa ia harus dihukum hukuman mati hanya boleh dilakukan oleh pemerintah Romawi, sehingga Ia kemudian dibawa ke hadapan Pontius Pilatus. Saat itu, seorang penjahat bernama Barabas malah dilepaskan dan Yesus diserahkan untuk disalib. Kesengsaraan Yesus pun dimulai. Ia disiksa dengan cambukan dan harus memanggul salib sampai ke puncak Golgota sebelum akhirnya mati di kayu Penting dari Wafat Yesus KristusKisah Wafat Yesus Kristus, Foto Pixabay Berdasarkan buku Iman Katolik Buku Informasi, Konferensi Wali Gereja Indonesia, 2018292, inilah makna penting dari wafat Yesus Kristus bagi umat KristenBentuk Kesetiaan dan Ketaatan kepada Allah BapaWafat Yesus Kristus membuktikan kesetiaan dan ketaatan-Nya kepada Allah Bapa untuk menggenapi rencana penyelamatan umat manusia. Yesus menganggap kematianNya bukan sebagai hukuman, tetapi pengorbanan mulia demi keselamatan umat dan kebangkitan-Nya merupakan tindakan yang menyelamatkan umat manusia satu kali untuk selamanya dari kuasa dosa yang Solidaritas kepada ManusiaPaulus menyatakan bahwa peristiwa penyaliban Yesus adalah karya Allah yang menjadi kekuatan bagi hidup manusia. Lewat penyaliban tersebut, kita tahu bahwa Allah senantiasa menyertai hidup kita dan terus mengasihi kita tanpa jemu-jemu, walaupun manusia sering melanggar Kristus bahkan mati dengan bentuk kematian yang paling hina, yaitu disalibkan di antara 2 penjahat, demi menyelamatkan jiwa umat manusia dari Penebusan Dosa Umat ManusiaAllah Bapa rela mengirimkan Putra-Nya yang tunggal ke muka bimi untuk turut merasakan kesengsaraan manusia dan menumpahkan darah-Nya satu kali untuk selamanya untuk menebus dosa seluruh umat manusia di muka bumi dan menghapuskan upah dari dosa, yaitu kematian peristiwa itu, kita dapat mempelajari makna pengorbanan dan cara mengasihi yang tulus. Yesus juga pernah mengajarkan bahwa tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang sahabat yang memberikan nyawanya bagi para Kembali Umat Manusia dengan AllahSelain membebaskan manusia dari kebinasaan, wafat Yesus Kristus juga menandakan kembalinya persatuan di antara Allah Bapa dan umat manusia. Dahulu kala manusia terpisah dari Allah, karena dosa yang membelenggu. Namun, setelah pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib yang menebus dosa kita, kini kita kembali dipersatukan dengan Allah Bapa. Maka dari itu, barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa, melainkan beroleh hidup yang kira hayati makna penting dari wafat Yesus Kristus ini dan berusaha maksimal untuk terus menaati perintah Allah Bapa seumur hidup kita.
Ungaran- Jumat (25/3), sejak pukul enam pagi, halaman Gereja Kristus Raja Ungaran sudah dipadati oleh umat yang hadir untuk mengikuti visualisasi Penyaliban Yesus. Dari anak-anak hingga kakek-nenek, mereka sudah hadir, meski rencana visualisasi baru akan dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB. Itulah semarak dan semangat umat menyambut hari kenangan Yesus wafat. Taman Doa "Bunda Maria Segala Suku" di halaman kompleks Seminari Interdiosesan "San Giovanni XXIII" Malang. Laurensius Suryono KARYA keselamatan atas umat manusia berpusat pada Tuhan Yesus Kristus. Karya itu terpenuhi pada saat Dia wafat di kayu salib. Pada saat itu hadir dua tokoh penting, yakni Yohanes, salah satu murid-Nya dan Maria, Ibunda-Nya. Yohanes, pengarang injil mewartakan momen itu kepada kita Yohanes 19 25-27. Kehadiran dua tokoh itu menjadi amat penting, karena dari atas salib Tuhan Yesus menyampaikan dua pesan penting kepada mereka. Pertama, Yesus berkata kepada Ibu-Nya tentang murid itu. “Ibu, inilah, anakmu.” Yohanes 19 26. Kedua, Dia berkata tentang ibu-Nya kepada Yohanes, “Inilah ibumu.” Yohanes 19 27. Konsekuensi dari sabda itu amat mendalam bagi Gereja. “Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.” Yohanes 19 27. Kemudian, Tuhan Yesus menyelesaikan karya penebusan-Nya Yohanes 19 28-30. Kisah Para Rasul mencatat bahwa Bunda Maria bersama-sama dengan para rasul dan diterima di antara mereka. Setelah Yesus terangkat ke surga Bunda Maria berada di antara mereka. “Dengan sehati mereka semua bertekun dalam doa bersama, dengan beberapa perempuan serta Maria, Ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.” Kisah Rasul 1 14. Berdasarkan sabda dalam Kitab Suci di atas, Gereja mengangkat dan menghormati Bunda Maria sebagai Bunda Gereja. Jadi, posisi dan peranan itu diberikan berdasarkan Sabda Yesus dan tindakan Maria yang menyertai komunitas Gereja awali para murid yang bertekun dalam doa bersama. Karena landasan alkitabiahnya kuat, Gereja mengajarkannya dalam Katekismus Gereja Katolik. “Perawan Maria yang Terberkati itu Bunda Gereja sesuai dengan rahmat yangditerimanya karena Maria sudah melahirkan Yesus, PutEra Allah, Kepala dari TubuhMistik-Nya, yaitu Gereja. Ketika Yesus tergantung di kayu salib, Dia menyerahkanibu-Nya kepada murid-Nya dengan kata-kata ini ”Inilah ibumu” Yoh 1927. Bunda Maria diangkat sebagai Bunda Gereja, karena Tuhan Yesus yang memberikannya. Jadi, Bunda Maria itu Bunda, pemberian Tuhan Yesus. Senin, 29 Mei, 2023Peringatan Santa Perawan Maria, Bunda GerejaAlherwanta, O. Carm.

Mariasang madonna mariakatolik:santa mariaortodoks:theotokosislam:siti maryamlahir8 septembernazaretwafatgetsemani, yerusalemtempat zairahbasilika santa maria maggiore maria (aram: מרים; yunani: Μαριαμ; arab: مريم) adalah ibu dari yesus menurut alkitab perjanjian baru[1], dan ibu dari isa menurut al-qur'an[2]. maria merupakan tunangan yang kemudian menjadi istri dari santo yusuf

Dalam literature iman Kristiani, nama Maria tentu sudah tidak asing lagi. Nama ini sebenarnya mengacu lebih dari satu orang, karena sekitar 2000 tahun yang lalu, nama Maria termasuk nama yang popular digunakan untuk wanita Bani Israil. Bible sendiri juga telah menceritakan bahwa dalam satu masa dan satu tempat, terdapat lebih dari satu Maria. Akan tetapi, yang akan dibahas di sini tentunya bukanlah semua wanita yang bernama Maria pada zaman tersebut, karena diantara mereka ada yang hanya berperan sebagai “pemain figuran” dalam Bible. Yang akan dibahas di sini tentunya adalah Maria yang memiliki kedudukan yang cukup penting dalam iman Kristiani, yaitu Bunda Maria, sesosok figure wanita yang telah melahirkan Isa al-Masih [Yesus]. Walaupun beliau termasuk tokoh penting dalam iman Kristiani, terutama dalam gereja Katholik Roma, ternyata nama beliau juga cukup dikenal dalam agama Yahudi [Judaisme] dan Islam. Tentunya dengan persepsi yang berbeda. Dalam pandangan umat Yahudi, umat yang menjadi pewaris Taurat Musa as dan Harun as, nama Maria dijadikan sebagai satu dari “tokoh antagonis”. Mereka menyatakan bahwa beliau adalah seorang pezina sehingga melahirkan bayi haram [Isa al-Masih] dari hubungan dengan Yusuf si tukang kayu. Dalam pandangan umat Kristiani, khususnya aliran Katholik Roma, Maria menempati kedudukan yang tinggi. Dalam gereja Katholik Roma, Maria dijuluki Sang Perawan Suci dan Bunda Allah. Dalam pandangan sebagian besar umat Kristiani, Maria termasuk hamba Tuhan yang baik. Banyak yang percaya bahwa setelah wafat, jasad beliau diangkat ke surga. Walaupun dipandang sebagai hamba, Maria dan beberapa orang-orang suci Kristiani lainnya yang biasanya bergelar Santo atau Santa memiliki andil dalam peribadatan kepada Tuhan. Maksudnya, dalam pandangan Kristiani, khususnya Katholik Roma, sah-sah saja berdoa kepada Bunda Maria atau orang-orang suci lainnya karena mereka dianggap mereka orang yang dekat dengan Tuhan. Mereka berharap, Bunda Maria dapat menyampaikan doa tersebut kepada Tuhan. Dalam hal ini, Bunda Maria dan orang-orang suci lainnya dianggap sebagai perantara dalam berdo’a kepada Tuhan. Maryam dalam Islam Dalam perspektif Islam, Bunda Maria, yang lebih dikenal dengan nama Maryam binti Imran [Maryam puteri/anak perempuan dari Imran] merupakan satu dari empat wanita paling agung yang pernah hidup di dunia, di samping Asiyah isteri Fir’aun, Khadijah isteri Nabi Muhammad s’aw, dan Fathimah binti Muhammad s’aw. Bahkan Maryam merupakan satu-satunya wanita yang namanya diabadikan dalam kitab suci al-Qur’an. Bahkan salah satu surahnya, ada yang dinamai dengan surah “Maryam”[surah ke-19]. Namun berbeda dengan iman Kristiani, dalam akidah Islam, Maryam dan makhluk lainnya tanpa terkecuali tidak memiliki secuilpun bagian dari masalah ketuhanan dan peribadahan. Jadi beliau tidak dapat dijadikan perantara dalam beribadah dan berdo’a, dan tidak memiliki andil dalam masalah ketuhanan yang lain. Dalam masalah ibadah, umat Islam diperintahkan untuk langsung beribadah kepada Allah SWT tanpa perantara. Walaupun dalam Islam memang boleh untuk titip do’a alias meminta dido’akan oleh orang yang shalih, namun orang tersebut harus masih hidup dan di tempat itu juga. Jadi, jika orang shalih tersebut sudah wafat, kita tidak boleh meminta do’a darinya. Contohnya dalam kasus kekeringan yang menimpa kota Madinah pada masa Khalifah Umar ibn Khaththab r'a [salah satu shahabat Nabi Muhammad s’aw dan merupakan khalifah kedua umat Islam]. Beliau tidak lantas ziarah ke makam Nabi s’aw dan meminta do’anya, namun beliau meminta do’a dari Abbas ibn Abdul Muthalib r'a, paman Nabi s’aw yang masih hidup. Umat Islam dilarang meminta do'a kepada orang yang telah wafat Selain itu, juga tidak diperkenankan meminta do’a dari orang shalih yang masih hidup, tetapi orang tersebut berada di tempat lain dan dibatasi oleh suatu pembatas, sehingga tidak dapat saling berkomunikasi . Jadi kita tidak diperkenankan berkata,”Ya Fulan, saya minta do’a darimu…” padahal orang shalih tersebut tak tahu menahu tentang keinginan dari si peminta do’a alias dia tidak tahu kalau ada orang yang titip do’a kepadanya. Kesimpulannya, Islam menutup segala kemungkinan untuk umatnya melakukan ibadah kepada selain Allah. Dalam Islam, Allah-lah yang menjadi sentral peribadahan, tak ada yang berhak menerima peribadahan selain Allah saja. Maryam dalam Al-Qur’an Ada beberapa bagian dari sejarah Maryam r’a yang diabadikan dalam kitab suci al-Qur’an. Beliau dalam masa hidupnya dipenuhi oleh kesucian dan ketaatan kepada Allah dan selalu dikelilingi oleh orang shalih. Setelah beliau dilahirkan, ibu beliau [Hannah] membawanya ke Baitul Maqdis dan menyerahkan pengawasan beliau kepada Nabi Zakariyya as. “… dan Allah menjadikan Zakariyya pemeliharanya…” [QS. Ali Imran 03 37]. Beliau juga mendapat berbagai rezeki dari Allah SWT. “…Setiap Zakariyya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariyya berkata, Hai Maryam dari mana kamu memperoleh makanan ini?’ Maryam menjawab, Makanan itu dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.’” [QS. Ali Imran 03 37]. Beliau juga mendapat keajaiban, yaitu dapat melahirkan tanpa campur tangan laki-laki. “Berkata Maryam,’Ya Rabbku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun.’ Allah berfirman dengan perantaraan Jibril,’Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya,’Jadilah’, lalu jadilah dia.’” [QS. Ali Imran 03 47]. Allah juga membela beliau saat tuduhan zina dilemparkan kepada beliau lantaran memiliki anak tanpa suami. “Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata,’Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.’” [QS. Maryam 19 27]. Lalu Allah menunjukkan kuasa-Nya. “Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata,’Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?’ {29} Berkata Isa,’Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab Injil dan Dia menjadikan aku seorang nabi. {30} dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku hidup, {31} dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. {32} Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.’”{33} [QS. Maryam 19]. Itu merupakan mukjizat Isa ibn Maryam [Isa putera Maryam] yang pertama di alam dunia ini. Ini adalah sedikit ulasan mengenai Maryam binti Imran ra [Maria/Mary], sesosok wanita yang terkemuka di dunia dan di akhirat. “Dan ingatlah ketika Malaikat Jibril berkata,’Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia yang semasa dengan kamu. [42] Hai Maryam, taatlah kepada Rabbmu, sujud dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'.’” [43] {QS. Maryam 19}. NB -SWT >> Subhanahu Wa Ta’ala [Maha Suci Dia dan Maha Tinggi]. -s’aw >> shalallahu alaihi wa salam [semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepadanya]. -as >> alaih salam [semoga Allah mencurahkan keselamatan kepadanya]. -r’a >> radhiallahu anhu/a [semoga Allah meridhainya]. -Baitul Maqdis >> rumah yang disucikan. Nama lain dari Masjid al-Aqsha di al-Quds [Yerusalem] timur. -Dalam Islam, nama Isa dinisbatkan dengan nama Maryam [Isa ibn Maryam] karena sejatinya, beliau memang tidak memiliki ayah. Berbeda dengan umat Kristiani yang menisbatkan beliau dengan Yusuf si tukang kayu [Matius dan Lukas]. Kronologikehidupan Yesus Kristus dapat disusun berdasarkan catatan Alkitab Kristen, termasuk di dalamnya Alkitab Ibrani, surat-surat murid-murid-Nya, tradisi gereja, serta catatan para sejarawan pada abad-abad pertama Masehi. Yesus lahir di Bethlehem, dalam masa pemerintahan Kaisar Augustus.Saat itu, Maria telah bertunangan dengan Yusuf, seorang tukang kayu (; bandingkan ). Via Crucis Sukamoro di pinggiran Kota Palembang. Romo Titus Jatra Kelana Pr SALAH satu situs ziarah kristiani di Tanah Suci yang ramai dikunjungi oleh para peziarah yang datang dari berbagai belahan dunia adalah Via Dolorosa. Nama ini tentu tidak asing bagi umat kristiani, lebih-lebih bagi mereka yang pernah mengikuti perjalanan ziarah ke Yerusalem. Via Dolorosa merupakan nama sebuah jalan di Kota Tua Yerusalem, nama ini berasal dari bahasa Latin yang berarti jalan kesengsaraan atau jalan penderitaan. Menurut tradisi sejarah, jalan ini adalah jalan yang dilalui Yesus saat memanggul salib-Nya menuju ke puncak Kalvari. Yisca Harani, seorang pakar Kekristenan dan ziarah di Tanah Suci sebagaimana ditulis oleh Liberty Jemadu dalam mengatakan bahwa rute yang disebut Via Dolorosa itu sudah berubah berkali-kali. Tergantung pada pihak yang menguasai Yerusalem. Bagi orang kristiani, Via Dolorosa memiliki makna mendalam. Jalan yang diapit bangunan berdinding batu kapur inimenjadi saksi bisu perjalanan salib Yesus yang merupakan wujud nyata kasih Allah kepada manusia. Menapaki Via Dolorosa berarti melakukan perjalanan doa melalui jalan-jalan yang diyakini dilalui Yesus dari saat Ia diadili dan dihukum mati oleh Pontius Pilatus, memanggul salib-Nya, disalib, wafat dan dimakamkan. Yesus telah memilih dan menunjukkan jalan ketaatan-Nya kepada kehendak Bapa sampai wafat di kayu salib agar manusia yang berdosa memperoleh keselamatan. Saat ini, jika kita berkunjung ke tempat ini, kita akan menemukan 14 perhentian Jalan Salib mulai dari tempat Yesus menerima hukuman mati sampai ke Gereja Makam Kudus. Devosi Jalan Salib Merenungkan cinta Yesus Salah satu cara untuk merenungkan perjalanan sengsara dan wafat Yesus yang kita kenal saat ini adalah dengan mengadakan Devosi Jalan Salib. Devosi yang terdiri atas 14 titik perhentian ini mulai dikenal sejak abad ke-4 pada masa Kaisar Konstantinus. Ini menjadi salah satu tradisi rohani yang terus berkembang dan terpelihara hingga saat ini. Pada masa itu ada banyak peziarah datang ke Yerusalem untuk secara khusus berdoa dan merenungkan sengsara Yesus di jalan yang saat ini kita kenal dengan sebutan Via Dolorosa. Bahkan ada tradisi yang menyebutkan bahwa setelah Yesus wafat di salib, Bunda Maria juga mengunjungi jalan yang dilalui oleh Puteranya itu setiap hari. Ia akan memulai perjalanannya dari tempat Yesus menerima hukuman mati sampai ke Kalvari. Via Crucis tampil menawan saat ini. Romo Titus Jatra Kelana Pr Devosi Jalan Salib Tradisi Devosi Jalan Salib dan ziarah ke tempat-tempat suci kristiani semakin berkembang sejak sejumlah tempat suci di Yerusalem itu dipercayakan untuk dikelola oleh Ordo Fransiskan mulai tahun 1342. Sejak itu, Devosi Jalan Salib pun semakin berkembang sehingga kita bisa mengenal beberapa versi Jalan Salib, seperti yang diperkenalkan oleh Alvarest yang Terberkati 1420;Eustochia dan Emmerich 1465;Hingga yang paling kita kenal saat ini, yaitu St. Leonardus dari Porto Mauritio 1676-1751. Dalam sejarah Gereja, tercatat ada beberapa Paus yang memiliki perhatian khusus terhadap Devosi Jalan Salib. Mereka adalah Paus Innocentius XI 1686.Paus Innocentius XII 1694Paus Benediktus XIII 1726Paus Klemens XII 1731.Paus Benediktus XIV 1742. Mereka menganjurkan agar devosi ini dijalankan dengan setia karena menjadi cara yang paling mudah bagi kita untuk menghayati kisah sengsara dan pengurbanan Yesus sampai wafat-Nya di kayu salib. Via Crucis Sukamoro, tempat ziarah baru Salah satu alternatif tempat yang dapat dicatat dalam agenda perjalanan ziarah rohani adalah Via Crucis Sukamoro di Desa Sukamoro, Kec. Talang Kelapa, Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan. Tempat ziarah ini berada dekat Gua Maria Mater Misericordiae Bunda Belas Kasih. Kedua tempat ziarah ini berada di kompleks Panti Werdha Rumah Lansia Sumarah yang dikelola oleh Yayasan Sosial Pansos Bodronoyo YSPB dalam naungan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi PSE Keuskupan Agung Palembang. Lokasi ziarah ini berada sekitar 20 km dari pusat Kota Palembang, Ibukota Provinsi Sumatera Selatan. Via Crucis berasal dari bahasa Latin yang berarti Jalan Salib. Untuk mencapai tempat ziarah yang secara teritorial gerejawi berada di wilayah pelayanan Paroki St. Stefanus Palembang ini para peziarah bisa dengan mudah mencapai lokasi, baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Akses menuju lokasi Akses jalan yang dilalui relatif bagus. Dari Jalan Lintas Timur Sumatera yang menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi ada sejumlah pilihan rute yang dapat ditempuh untuk sampai lokasi ziarah ini. Para peziarah dari arah Lampung, Belitang, Kayu Agung, Baturaja, Prabumulih dan sekitarnya setelah exit tol Palembang atau Kramasan dapat melewati rute Musi II kemudian melewati Jalur Gandus. Sedangkan para peziarah dari arah Jambi, Betung, Pangkalan Balai dan sekitarnya dapat melalui Jalur Semuntul, ada rambu penunjuk arah yang menjadi penanda bagi para pelintas. Para peziarah yang datang melalui Bandara Internasional Sultan Mahmud Badarudin II dalam kondisi normal’ hanya membutukan waktu perjalanan sekitar 30 menit. Ketika memasuki gerbang kompleks ziarah ini, suasana sunyi dan tenang begitu terasa. Pelataran parkir yang luas dengan pepohonan rindang berdaun hijau yang tinggi menjulang menghasilkan udara yang segar dan suasana alam yang sejuk. Proses pembangunan Via Crucis dan bentuk akhirnya. Romo Titus Jatra Kelana Pr Dua rute Ada dua pilihan rute, langsung menuju Gua Maria Mater Misericordiae atau menuju Via Crucis. Kita menuju Via Crucis. Setelah berjalan tak jauh pelataran parkir, kita akan berjumpa dengan sosok Yesus yang sedang berdoa. Hal ini mengingatkan kita pada peristiwa yang terjadi setelah Perjamuan Terakhir Yesus bersama para murid-Nya, yaitu berdoa di Taman Getsemani. Dari tempat itu peziarah akan memasuki gerbang batu yang tampak berdiri kokoh dengan puluhan anak tangga bernuansa bangunan Romawi. Ada dua malaikat yang berdiri di bagian atas kiri dan kanan gerbang utama mengapit tulisan Via Crucis Sukamoro berwarna merah. Setelah memasuki gerbang utama peziarah akan memulai menapaki perhentian demi perhentian Jalan Salib yang telah didesain dan dikerjakan dengan baik oleh Gregorius Sutanto bersama tim Blendang-blendung Art Studio dari Yogyakarta. Romo Ignasius Sukari dari Komisi PSE Keuskupan Agung Palembang menuturkan bahwa tempat ziarah yang mulai dibangun sejak April 2021 ini merupakan pengembangan lanjutan dari Gua Maria Mater Misericordiae yang telah dibangun lebih dulu. Tampilan lokasi Pemberhentian Jalan Salin. Romo Titus Jatra Kelana Pr Latar belakang sejarah Gagasan pengembangan tempat ziarah Via Crucis ini lahir dari sejumlah pribadi. Di antaranya Alexander Kurniawan, Subandi dan Zein Rusli yang dikoordinir oleh Romo Bonifasius Djuana selaku Ketua Komisi PSE Keuskupan Agung Palembang. Lantai berbalut keramik hitam menjadi koridor utama dalam manapaki setiap perhentian. Jalan ini telah didesain sedemikian rupa sehingga tetap ramah bagi siapa saja, termasuk lansia dan penyandang disabilitas. Dinding batu pada setiap perhentian yang didesain menyerupai bangunan bergaya Romawi, membantu para peziarah untuk masuk dalam suasana permenungan saat Yesus mengalami peristiwa salib-Nya. Dalam keheningan para peziarah dapat menghadirkan kembali kisah Yesus menapaki Via Crucis. Di setiap bangunan perhentian juga ada penanda bahwa tempat ziarah ini dibangun melalui karya Tuhan yang hadir lewat dukungan dari banyak penderma. Setelah melalui proses perencanaan dan pengerjaan yang melibatkan banyak pihak, akhirnya tempat ziarah Via Crucis Sukamoro ini selesai. Diberkati dalam rangkaian Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Mgr. Aloysius Sudarso SCJ, Uskup Agung Emeritus Keuskupan Agung Palembang yang juga merayakan syukur atas ulang tahun kelahiran ke-76. Mgr. Yohanes Harun Yuwono, Uskup Agung Keuskupan Agung Palembang juga akan hadir dalam perayaan syukur ini. Tampilan depan Via Crucis saat ini dan saat masih dilakukan pembangunan. Romo Titus Jatra Kelana Pr Silakan datang Jangan lewatkan kesempatan, jangan ragu dan bimbang untuk membuat agenda ke Via Crucis Sukamoro ini. Selain berdoa dan berziarah di Via Crucis para peziarah juga dapat berdoa dan berziarah ke Gua Maria Mater Misericordiae. Dan setelahnya dapat juga berbagi kasih dengan para lansia di Panti Werdha Sumarah dan saudara-saudara yang sedang menjalani rehabilitasi narkoba di Lembaga NAPZA Griya Anak Sayang GAS Nazareth. Untuk peziarah yang datang dari luar kota dan butuh penginapan, tak usah cemas dan khawatir. Wismalat Podomoro yang juga bagian karya PSE Keuskupan Agung Palembang memiliki puluhan kamar dengan sumber air tanah yang segar, kompleks yang hijau dan sejuk dengan beragam pepohonan rindang serta suasana pedesaan yang tenang bisa menjadi salah satu pilihan tempat yang tepat untuk menginap. Ayo, jangan lewatkan kesempatan berziarah dan berdoa sambil berbagi kasih di pinggiran Kota Palembang. Pemberkatan hari Minggu tanggal 12 Desember 2021 dan syukur atas ulang tahun kelahiran Mgr. Aloysius Sudarso SCJ akan disiarkan langsung Minggu, 12 Desember 2021 pukul WIB. Silahkan ikuti dari kanal YouTube Komsos KaPal atau klik link di bawah ini . 170 191 94 129 315 389 172 99

kisah bunda maria setelah yesus wafat